Bagaimanapun, ASI
Tetap yang Terbaik
Sumber : http://4.bp.blogspot.com/
Sejalan
dengan Pekan ASI sedunia pada bulan Agustus tahun ini yang mengambil tema
“Menyusui Satu Jam Pertama Kehidupan, Dilanjutkan dengan Menyusui Ekslusif Enam
Bulan Menyelamatkan Lebih dari Satu Juta
Bayi”. Saat membaca tema ini diluncurkan, penulis sempat tersentak untuk
berpikir dan berkeinginan mengkaji lebih mendalam mengenai makna dari tema
tersebut. Mengapa tidak, sebagian makna yang terpenting dari hal tersebut
adalah dampak pemberian ASI (Air Susu Ibu) yang akan menyelamatkan kehidupan pada bayi. Apalagi masa pelaksanaan pekan ASI tersebut
sebelumnya (mulai Juni 2007) diawali dengan adanya berita di berbagai media
tentang meningkatnya harga susu formula. Menjadikan suatu hal penting bagi kita untuk menunjukkan
tentang kelebihan ASI dan berbagai manfaatnya.
Memang
perlu dilakukan suatu kegiatan sosialisasi yang terus menerus dan menggunakan metode
dan media yang beraneka ragam sebagai bentuk upaya untuk memberikan pemahaman
dan kesadaran kepada masyarakat, agar mereka mau dan mampu melakukan “penyusuan
pada jam pertama dan menyusui secara ekslusif selama enam bulan”. Apabila kita membaca hasil Survai Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003, menunjukkan bahwa jumlah ibu yang memberikan
ASI ekslusif enam bulan hanya 39,5 persen. Juga yang dilaporkan Utami Roesli,
SpA, MBA, IBCLC (Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia), hasil penelitian yang
dilakukannya pada tahun 1995 di
Jabotabek melalui metode survai dengan menanyakan “Apa yang diberikan Ibu kepada
bayinya selama empat bulan terakhir?”. Hasilnya ternyata menunjukkan suatu hal
yang mengagetkan, yakni hanya lima persen saja ibu-ibu yang memberikan ASI
ekslusif. Ini sebagai bukti yang menjadikan keprihatinan kita bersama, bahwa bangsa
kita ternyata masih memiliki masalah berat dalam bidang kesehatan.
Mengapa
Harus ASI Ekslusif?
Sebagai
batasan istilah ASI Ekslusif adalah hanya ASI satu-satunya makanan dan
minuman yang dikonsumsi oleh bayi selama enam bulan, dan tidak diselang-seling dengan
makanan dan minuman lain seperti susu formula, bubur, pisang, madu dan lainnya. ASI
oleh Tuhan ternyata telah diciptakan sedemikian sangat tepat bagi bayi. Utami
Roesli mengatakan, kandungan gizi ASI tidak sama setiap harinya. Hari ini
komposisi ASI tak sama dengan besok dan lusa. Misalnya hari ini bayi
membutuhkan 1.333 Kalori, Tuhan juga menciptakan ASI si ibu juga 1.333 Kalori.
Tidak kurang dan tidak lebih. Pada waktu selanjutnya karena bayi mengalami
pertumbuhan cepat dan bayi ternyata membutuhkan 3.333 Kalori, maka ASI si ibu
akan berisi 3.333 Kalori, tidak kurang dan tidak lebih. Selain itu komposisi ASI ibu yang satu dengan
yang lain ternyata juga tidak sama. Dan ini ternyata bukan hanya saja karena
makanan yang dikonsumsi ibunya, ataupun perbedaan etnik ibunya. Semuanya
ternyata sangat pas dengan kebutuhan bayinya. Prof. DR. Ir. Ali Khomsan
berpendapat bahwa dalam pengertian fungsional bayi adalah immature organism,
yakni bayi memerlukan makanan yang
sesuai dengan kemampuan alat cernanya, dan makanan ini telah disediakan secara
alamiah yaitu ASI.
Utami
Roesli juga mengatakan bahwa ASI merupakan living liquid, sebab ASI merupakan
darah yang berwarna putih yang mengandung zat-zat gizi seperti karbohidrat,
lemak, protein, kalsium dan sebagainya, juga tak kalah pentingnya mengandung
zat-zat hidup antara lain enzim penyerapan dan daya tahan tubuh. Untuk menguatkan alasan pentingnya ASI
Ekslusif tersebut perlu kita bahas bersama tentang beberapa kelebihan ASI
dibanding susu formula.
Berbagai
Kelebihan ASI Dibandingkan Susu Formula
Berikut
ini adalah beberapa kelebihan ASI di bandingkan dengan susu formula, antara
lain :
1) ASI
yang keluar pada hari pertama melahirkan mengandung kolustrum,
yakni cairan berwarna kekuningan dan
kental karena mengandung banyak protein, vitamin A, E dan K, mineral seperti
Natrium dan Zeng, serta zat kekebalan yang sangat penting untuk melindungi bayi
dari infeksi dan diare. Kolustrum juga membantu mengeluarkan kotoran bayi
pertama (mekonium). Kelebihan lain menurut Ali Khomsan, bayi yang memperoleh ASI juga
akan mengalami insiden infeksi gastrointestinal lebih sedikit dibandingkan yang
tidak di beri ASI.
2) ASI
banyak mengandung taurin yang berperan sangat penting untuk proses
pematangan sel-sel otak. Taurin tidak terdapat pada sus formula. Memang
ada susu formula yang ditambahkan taurin walaupun kualitasnya tidak sebaik pada
ASI.
3) ASI
banyak mengandung DHA (Decosahexanoic) dan AA (Arachidonic Acid) yang
merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan
sel-sel otak yang optimal serta menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Menurut
Depkes RI perbandigan IQ anak yang diberi ASI dan Anak yang tidak diberi ASI adalah
sebagai berikut : a) pada umur 18 bulan, anak yang diberi ASI memilki IQ 4,3
poin lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak diberi ASI, b) pada usia tiga
tahun, anak yang diberi ASI memilki IQ 4-6
poin lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak diberi ASI, c) pada usia delapan setengah tahun, anak yang diberi ASI memilki IQ 8,3 poin
lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak diberi ASI.
4) ASI
lebih mudah diserap dibandingkan dengan susu formula dikarenakan pada ASI
memiliki perbandingan whey dan casein sebesar 63 : 35. Sedangkan
sebagai contoh dapat dibandingkan dengan susu sapi yang memiliki perandingan whey
dan casein sebesar 20 : 80.
5) ASI
memiliki tingkat kebersihan yang lebih baik daripada menggunakan susu formula.
Ternyata ASI juga memiliki zat antiinfeksi yang menyebabkan rendahnya resiko
berkembangnya bakteri pada puting susu.
6) ASI
mengandung berbagai antibodi untuk mengatasi pertumbuhan berbagai bakteri
patogen seperti E-coli, salmonella, dan berbagai virus. Antibodi seperti
immunoglobin, lysozyme atau enzim yang menghidrolisis ikatan glikosida
membran/dinding sel bakteri (Wisnu Murti, 2007) pada ASI lebih banyak 300 kali dibanding pada susu sapi.
7) ASI
mengandung enzim penyerapan sehingga hal ini tidak akan memberatkan kerja usus
bayi dalam menyerap berbagai kandungan zat gizi ASI.
Menurut
Ali Khomsan selain pemanfaatan zat gizi pada ASI lebih optimal, keuntungan lain yang diperoleh
bagi ibu yang menyusui bayinya dengan ASI, adalah lain keuntungan psikososial
yang berupa kepuasan batin, timbulnya rasa aman pada bayi, dan kedekatan
emosional antara ibu dan anak. Demikian beberapa
alasan yang menguatkan mengapa ASI memiliki berbagai macam kelebihan
dibandingkan susu formula. Sehinga suatu pernyataan yang tepat bila dikatakan
bahwa “Bagaimanapun, ASI tetap yang terbaik bagi bayi”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar