Pages

Senin, 13 Agustus 2012

ASI Eksklusif yang Terbaik


Bagaimanapun, ASI Tetap yang Terbaik
 Oleh :  Agus Wijanarka, S.Si.T, M.Kes

Sumber : http://4.bp.blogspot.com/

Sejalan dengan Pekan ASI sedunia pada bulan Agustus tahun ini yang mengambil tema “Menyusui Satu Jam Pertama Kehidupan, Dilanjutkan dengan Menyusui Ekslusif Enam Bulan  Menyelamatkan Lebih dari Satu Juta Bayi”. Saat membaca tema ini diluncurkan, penulis sempat tersentak untuk berpikir dan berkeinginan mengkaji lebih mendalam mengenai makna dari tema tersebut. Mengapa tidak, sebagian makna yang terpenting dari hal tersebut adalah dampak pemberian ASI (Air Susu Ibu)  yang akan menyelamatkan kehidupan pada bayi.  Apalagi masa pelaksanaan pekan ASI tersebut sebelumnya (mulai Juni 2007) diawali dengan adanya berita di berbagai media tentang meningkatnya harga susu formula. Menjadikan  suatu hal penting bagi kita untuk menunjukkan tentang kelebihan ASI dan berbagai manfaatnya.

Memang perlu dilakukan suatu kegiatan sosialisasi yang terus menerus dan menggunakan metode dan media yang beraneka ragam sebagai bentuk upaya untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat, agar mereka mau dan mampu melakukan “penyusuan pada jam pertama dan menyusui secara ekslusif selama enam bulan”.  Apabila kita membaca  hasil Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003, menunjukkan bahwa jumlah ibu yang memberikan ASI ekslusif enam bulan hanya 39,5 persen. Juga yang dilaporkan Utami Roesli, SpA, MBA, IBCLC (Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia), hasil penelitian yang dilakukannya pada tahun 1995  di Jabotabek melalui metode survai dengan  menanyakan “Apa yang diberikan Ibu kepada bayinya selama empat bulan terakhir?”. Hasilnya ternyata menunjukkan suatu hal yang mengagetkan, yakni hanya lima persen saja ibu-ibu yang memberikan ASI ekslusif. Ini sebagai bukti yang menjadikan keprihatinan kita bersama, bahwa bangsa kita ternyata masih memiliki masalah berat dalam bidang kesehatan.

Mengapa Harus ASI Ekslusif?

Sebagai batasan istilah ASI Ekslusif adalah hanya ASI satu-satunya makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh bayi selama enam bulan, dan tidak diselang-seling dengan makanan dan minuman lain seperti susu formula, bubur, pisang, madu dan lainnya. ASI oleh Tuhan ternyata telah diciptakan sedemikian sangat tepat bagi bayi. Utami Roesli mengatakan, kandungan gizi ASI tidak sama setiap harinya. Hari ini komposisi ASI tak sama dengan besok dan lusa. Misalnya hari ini bayi membutuhkan 1.333 Kalori, Tuhan juga menciptakan ASI si ibu juga 1.333 Kalori. Tidak kurang dan tidak lebih. Pada waktu selanjutnya karena bayi mengalami pertumbuhan cepat dan bayi ternyata membutuhkan 3.333 Kalori, maka ASI si ibu akan berisi 3.333 Kalori, tidak kurang dan tidak lebih.  Selain itu komposisi ASI ibu yang satu dengan yang lain ternyata juga tidak sama. Dan ini ternyata bukan hanya saja karena makanan yang dikonsumsi ibunya, ataupun perbedaan etnik ibunya. Semuanya ternyata sangat pas dengan kebutuhan bayinya. Prof. DR. Ir. Ali Khomsan berpendapat bahwa dalam pengertian fungsional bayi adalah immature organism, yakni bayi memerlukan makanan  yang sesuai dengan kemampuan alat cernanya, dan makanan ini telah disediakan secara alamiah yaitu ASI.

Utami Roesli juga mengatakan bahwa ASI merupakan living liquid, sebab ASI merupakan darah yang berwarna putih yang mengandung zat-zat gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium dan sebagainya, juga tak kalah pentingnya mengandung zat-zat hidup antara lain enzim penyerapan dan daya tahan tubuh.  Untuk menguatkan alasan pentingnya ASI Ekslusif tersebut perlu kita bahas bersama tentang beberapa kelebihan ASI dibanding susu formula.
 
Berbagai Kelebihan ASI Dibandingkan Susu Formula

Berikut ini adalah beberapa kelebihan ASI di bandingkan dengan susu formula, antara lain :
1)    ASI yang keluar pada hari pertama melahirkan mengandung kolustrum, yakni  cairan berwarna kekuningan dan kental karena mengandung banyak protein, vitamin A, E dan K, mineral seperti Natrium dan Zeng, serta zat kekebalan yang sangat penting untuk melindungi bayi dari infeksi dan diare. Kolustrum juga membantu mengeluarkan kotoran bayi pertama (mekonium). Kelebihan lain menurut  Ali Khomsan, bayi yang memperoleh ASI juga akan mengalami insiden infeksi gastrointestinal lebih sedikit dibandingkan yang tidak di beri ASI.
2)    ASI banyak mengandung taurin yang berperan sangat penting untuk proses pematangan sel-sel otak. Taurin tidak terdapat pada sus formula. Memang ada susu formula yang ditambahkan taurin walaupun kualitasnya tidak sebaik pada ASI.
3)    ASI banyak mengandung DHA (Decosahexanoic) dan AA (Arachidonic Acid) yang merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal serta menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Menurut Depkes RI perbandigan IQ anak yang diberi ASI dan Anak yang tidak diberi ASI adalah sebagai berikut : a) pada umur 18 bulan, anak yang diberi ASI memilki IQ 4,3 poin lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak diberi ASI, b) pada usia tiga tahun,  anak yang diberi ASI memilki IQ 4-6 poin lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak diberi ASI,  c) pada usia delapan setengah tahun,  anak yang diberi ASI memilki IQ 8,3 poin lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak diberi ASI.
4)    ASI lebih mudah diserap dibandingkan dengan susu formula dikarenakan pada ASI memiliki perbandingan whey dan casein sebesar 63 : 35. Sedangkan sebagai contoh dapat dibandingkan dengan susu sapi yang memiliki perandingan whey dan casein sebesar 20 : 80.
5)    ASI memiliki tingkat kebersihan yang lebih baik daripada menggunakan susu formula. Ternyata ASI juga memiliki zat antiinfeksi yang menyebabkan rendahnya resiko berkembangnya bakteri pada puting susu.
6)    ASI mengandung berbagai antibodi untuk mengatasi pertumbuhan berbagai bakteri patogen seperti E-coli, salmonella, dan berbagai virus. Antibodi seperti immunoglobin, lysozyme atau enzim yang menghidrolisis ikatan glikosida membran/dinding sel bakteri (Wisnu Murti, 2007)  pada ASI lebih banyak   300 kali dibanding pada susu sapi.
7)    ASI mengandung enzim penyerapan sehingga hal ini tidak akan memberatkan kerja usus bayi dalam menyerap berbagai kandungan zat gizi ASI.

Menurut Ali Khomsan selain pemanfaatan zat gizi pada ASI  lebih optimal, keuntungan lain yang diperoleh bagi ibu yang menyusui bayinya dengan ASI, adalah lain keuntungan psikososial yang berupa kepuasan batin, timbulnya rasa aman pada bayi, dan kedekatan emosional antara ibu dan anak.  Demikian beberapa alasan yang menguatkan mengapa ASI memiliki berbagai macam kelebihan dibandingkan susu formula. Sehinga suatu pernyataan yang tepat bila dikatakan bahwa “Bagaimanapun, ASI tetap yang terbaik bagi bayi”.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar